Bagi para pekerja tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah toxic work environment. Dalam bahasa Inggris sendiri toxic work environment memiliki arti sebagai berikut:
Toxic = beracun
Work =kerja
environment= lingkungan
JIka digabungkan arti dalam bahasa indonesia adalah lingungan kerja yang beracun. Pasti kalian tau kan racun itu mematikan ya begitulah dengan istilah toxic/racun dalam dunia kerja. Secara harfiah, lingkungan kerja beracun dalam dunia kerja artinya lingkungan yang tidak sehat misalnya bos yang diktator, rekan kerja rese/nyebelin, penuh persaingan hingga saling senggol menyenggol dan sikut-sikutan antar kerja lainnya. Jika tema-teman pernah atau sedang mengalami situasi tersebut sudah pasti tidaklah sehat untuk kesehatan mental. Karena dengan adanya lingkungan seperti itu para karyawan pun rentan stres, bosan dan tidak lagi enjoy dalam menjalankan pekerjaannya. Sudah pasti yang terngiang di kepala para karyawan adalah resign/mengundurkan diri.
Resign memang jadi pilihan terakhir karyawan bila sudah tidak menemukan kenyamanan sama sekali. Dan saya yakin mengambil keputusan resign memang tidaklah mudah dan harus mempertimbangkan palnning untuk kedepannya, but if you are not to fix it anymore you must do some preparation. Untuk mempersiapkan bekal kalian bila belum menemukan pekerjaan baru apalagi di situasi pandemi seperti ini.
At least, kamu harus mempersiapkan diri sebelum resign sebagai berikut:
- Tabungan
Inilah senjata paling penting sebelum memutuskan untuk resign karena hari – hari setelah resign dari pekerjaan kita akan tetap mempunyai kebutuhan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari khususnya bagi teman-teman yang sudah berkeluarga sebelum memilki pekerjaan baru sebagai cadangan tabungan untuk keperluan mendesak. - Mencari pekerjaan baru
Terlalu lama menganggur juga akan jenuh pada waktunya, karena biasanya kita menghabiskan waktu untuk bekerja sedangkan setelah resign akan terus berada dirumah sambil menunggu pekerjaan dan lama -lama tabungan pn akan ikut habis seiring berjalannya waktu kecuali teman-teman sudah memiliki pekerjaan freelance sebagai tambahan. - Kuatkan mental dari omongan negatif
Saat kita memutuskan untuk resign dari pekerjaan pasti ada omongan energi negatif entah dari teman, keluarga bahkan tetangga yang nyinyirin kita dan mengatakan kita ini pengangguran dan pasti akan nyeletuk ” ih…tuh orang ngapain sih pake berhenti kerja kan sayang gajinya udah gede.” Cuitan seperti itu pasti bakal terjadi di lingkungan rumah kita. Jika teman-teman mengahdapai masalah tersebut cukup tutup telinga saja.
Setelah melakukan persiapan sebelum resign dan saatnya kita ambil keputusan tersebut dan izin ke bos dengan baik-baik tanpa emosi. Ceritakan alasan yang rasional dan sekiranya tidak membuat perusahaan tersinggung. Bagiamanapun juga se-toxic apapun lingkungan kerja mereka pernah berjasa kepada kita dan menerima kita disaat membutuhkan pekerjaan.
Jadi, tetpalah berhungan baik dengan rekan kerja walaupun kalian pernah merasakan sakit hati akibat dari toxic work environment walaupun hanya sekedar saling sapa.