Tahun 2022 merupakan tahun ketiga dunia dihadapkan dengan masa pandemi covid19. Tentunya, ada beberapa perbedaan
bulan ramadhan antara sebelum dan sesudah pandemi. Sebelum adanya pandemi covid19 ini mungkin dulu kita bebas untuk beraktivitas diluar rumah tanpa memaka masker. Sedangkan saat ini, mau beraktivitas diluar rumah saja kita harus berpikir dua kali apalagi suasana ramadhan yang identik dengan keramaian tanpa mempedulikan
jaga jarak. Tentunya, membuat orang sedikit was -was karena banyak kerumunan yang rentan akan penularan.
Pebedaan yang aku rasakan dari tahun ke tahun tentunya berbeda mula dari tahun 2020, 2021 dan 2022.
Tahun 2020 merupakan tahun pertama pandemi yang tentunya menyebar diseluruh dunia. Pemerintah berupaya menurunkan
resiko penularan dengan membatasi aktivitas diluar rumah. Pada tahun tersebut aku menjalankan ibadah puasa penuh dirumah tanpa melakukan aktivitas diluar rumah seperti ngabuburit, buka bersama bahkan shalat tarawih karena dirumah saya dilarang untuk melakukan kegiatan ramadhan diluar rumah.
Sedangkan tahun 2021 pemerintah mula sedikit melonggarkan kegiatan diluar walapun hanya terbatas namun tetap jaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker. Aku pribadi juga sudah melakukan aktivitas diluar seperti buka bersama, ngabuburit dan shalat tarawih walaupun tidak sesering tahun sebelumnya seperti sebelum pandemi.
Tahun 2022 aku mendengar kabar bahwa pemerintah sudah membolehkan masyarakat untuk buka bersama. Tapi, tidak boleh berbicara aku pun bingung pernyataan ini? Bagamana bisa buka bersama tanpa mengobrol. Mungkin maksud nya adalah setelah buka bersama langsung pulang dan ngobrol tetap harus memaka masker supaya droplet yang keluar tidak mengenai orang lain, mungkin seperti itu kali ya?
Secara tida langsung kehidupan pandemi ini mengubah gaya hidup seeorang. Mungkin dulu sebelum pandemi masyarakat sering menghabiskan watu untuk melakukan aktivitas diluar rumah tanpa mengenal waktu, mengabaikan kebersihan seperti tanpa mencuci tangan dan tanpa memakai masker. Namun saat ini, hal tersebut sudah menjadi kebiasaan yang sulit dipisahkan. Karena, aku sendiri kalau kelua rumah tanpa memaka masker seperti ada yang kurang.
Ya, seperti itulah perbedaa yang au rasakan perbedaannya kalau kamu gimana perbedaannya?